Kamis, 02 Agustus 2012

Teknik Membuat Nupp

Beberapa waktu yang lalu, aku mempelajari satu jenis rajutan bernama rajutan Estonia. Ciri khas dalam rajutan Estonia adalah "nupp". Nupp berbentuk sebuah gundukan bulat lonjong yang biasanya digunakan sebagai motif maupun penghias motif dalam rajutan Estonia. Menurut Nancy Bush, penulis buku "Knitted Lace in Estonia", Nupp 7 dibuat dengan cara: (k1, yo) 3x, k1 pada bagian depan. Sementara pada bagian belakang rajutan, 7 buah tusuk tersebut disatukan dengan cara p7tog. Hasilnya terdapat gundukan kecil lonjong dengan arah menyerong. Apabila ada diantara teman-teman yang tertarik untuk membuat nupp, silakan menonton demo pembuatan nupp di sini:

Baru-baru ini aku membaca catatan seseorang di ravelry.com --ravelry adalah komunitas perajut sedunia di dunia maya-- bahwa dia membuat nupp tidak dengan cara yang telah aku sebutkan di atas. Ia membuat nupp dengan metode (k1, k1tbl) 3x, k1. Menurutnya, cara ini lebih mudah daripada metode konvensional. Karena aku penasaran dengan pengalamannya, maka aku mempraktikkan caranya itu. Inilah hasil percobaanku. 


Hasil Percobaan Membuat Nupp 7 Dengan Dua Metode

Benang: Katun lokal sembur.
Alasan pakai benang ini: Ada di atas meja, jadi langsung menjadi korban percobaan.
KND: 3,5mm

Nupp kiri dengan metode [(k1, k1tbl) 3x, k1]:
1. Nupp lebih kencang.
2. Jalinan antar helai benang rata dan rapi berjajar.
3. Bagian bawah nupp bergerigi. Perhatikan bagian bawahnya.
4. Bentuk nupp lebih mirip kerang dengan bentuk segi tiga menyerong.

Nupp kanan dengan metode [(k1, yo) 3x, k1]:
1. Nupp lebih menggembung seperti gundukan.
2. Jalinan antar helai benang kurang rapi, ada yang timbul dan ada yang tenggelam.
3. Di bagian bawah nupp terlihat sehelai benang melintang.
4. Bentuk nupp bulat lonjong dengan arah menyerong.

Kesimpulan hasil percobaan:
1. Untuk membuat nupp, saya tetap memilih metode [(k1, yo) 3x, k1].
2. Metode [(k1, k1tbl) 3x, k1] mungkin lebih baik untuk membuat rajutan dengan gaya Estonia tapi tidak ada nupp-nya, misalnya pada Language of Rose Shawl karya Aino Haikala. Namun untuk membuktikannya, saya harus mencobanya dulu, kelak.

Demikian hasil percobaan saya. Karena keunikan setiap orang dalam merajut, bisa jadi hasil percobaan teman-teman akan berbeda dengan hasil percobaan saya.

 Tulisan terkait:

Selendang Haruni Padi

Selendang lagi? Iya! Lagi-lagi aku merajut selendang. Kali ini aku merajut pashmina atau selendang segi tiga.

Seperti yang pernah aku ceritakan pada postingan yang telah lalu, aku tengah keranjingan merajut selendang. Bila pada postingan sebelumnya aku merajut selendang persegi panjang, sekarang aku belajar merajut selendang segi tiga. Tingkat kesulitannya lebih tinggi, tapi hasilnya juga  lebih menarik.

Aku suka dengan pola selendang ini. Sederhana dan menarik. Tahukah kau, sederhana tapi menarik itu merupakan dua hal yang sulit dipadukan. Rumit dan menarik, itu sudah sewajarnya. Sederhana dan tidak terlalu menarik, itu hal yang sangat sering terjadi. Namun sederhana dan menarik? Hanya orang-orang ahli saja yang mampu memadukan kedua unsur tersebut. Presisi. Ringkas berisi. Satu-satunya hal yang aku keluhkan dari pola selendang ini yaitu penulisan polanya yang agak membingungkanku. Penulisan polanya tidak seringkas selendangnya.

Oh iya, aku ingin menjual selendang ini. Emily Ross, perancang pola selendang ini memperbolehkan penjualan hasil rajutan dari pola bernama "haruni" --bermakna "nenek" dalam bahasa celtic-- yang dirancangnya. Tetapi, tampaknya ibuku naksir dengan selendang ini. Jadi, mungkin aku akan merajut selendang dengan warna yang berbeda untuk dijual atau bila ada pesanan.

Sponsor:
FB Page blog toko online rajutanku:
http://www.facebook.com/NusaIndahRajut

Blog toko online rajutanku:
http://nusaindahrajut.wordpress.com

Selendang Embun Di Dedaunan


Selendang segi empat ini adalah selendang rajutan pertamaku. Selendang kerancang rajutan dengan gaya Estonia. Secara santai, aku merajut selendang ini selama kurang lebih 25 hari, kira-kira setara dengan 50 jam. Lebarnya 55cm dan panjangnya 185cm. Aku suka selendang ini karena hangat dan lebar. Nama "Embun di Dedaunan" aku lekatkan pada selendang ini tersebab kelap-kelip di sekujur selendang (karena benangnya memang mengandung serat mengilap) mengingatkanku pada kilau embun di daun-daun yang tertimpa sinar mentari pagi. Meskipun bernama embun, tapi selendang ini lebih cocok dikenakan pada malam hari, karena warnanya yang hijau kehitaman dan kilap benang selendang akan terlihat berkelap-kelip di bawah sinar lampu.

Nama pola selendang rajutan ini Leaf and Nupp Shawl karya Nancy Bush. Pola ini terdapat di dalam buku Knitted Lace of Estonia, sebuah buku yang membahas sejarah, tradisi, dan pola-pola rajutan khas dari negara Estonia.


Di manakah Estonia? Estonia adalah sebuah negara dengan jumlah penduduk paling sedikit di kawasan Baltik, Eropa Utara. Sekilas membaca profil Estonia di wikipedia, ada beberapa hal yang menarik perhatianku, yaitu:
1. Estonia merupakan negara paling tidak relijius nomor dua di dunia. Menurut penelitian tahun 2011, 75,7 % penduduknya mengaku tidak beragama.
2. Estonia berusaha memacu pertumbuhan penduduknya dengan memberikan fasilitas kesehatan gratis bagi orang tua yang memiliki bayi. Oleh karena itu, Estonia mendapat penghargaan sebagai negara terbaik ke-18 di dunia bagi para ibu, melampaui negara Kanada dan Amerika Serikat.

Lebih lengkapnya tentang Estonia dapat di baca di wikipedia, baik wikipedia edisi Indonesia maupun wikipedia edisi Bahasa Inggris.

Sebetulnya aku juga baru mempelajari tentang rajutan Estonia. Dari hasil pembelajaranku sejauh ini, aku menemukan bahwa selama abad pertengahan, tradisi merajut di kalangan perempuan Haapsalu-Estonia merupakan pendapatan tambahan bagi banyak rumah tangga. Ciri khas rajutan kerancang Estonia adalah nupp, bulatan kecil yang mirip biji. Bulatan-bulatan kecil ini dapat ditata agar rajutan membentuk tiruan bunga atau kuncup bunga. Nupp 7 dibuat dengan cara menusuk 4 kali tusuk bawah (knit) yang diselingi dengan 3 lilitan (yarn over). Pada baris berikutnya, 7 tusuk yang tercipta disatukan sehingga membentuk gundukan bulat bernama nupp. Lebih lengkap tentang cara membuat nupp dapat ditonton pada saluran youtube ini atau paparan dan video penuntun pada halaman ini. Lebih jauh tentang rajutan kerancang ala Estonia dapat dibaca pada halaman ini.


Estonia bukanlah satu-satunya negara dengan teknik rajutan kerancang yang khas di Eropa Utara. Dua saudaranya adalah rajutan kerancang gaya Orenburg dan Shetland. Untuk mengetahui sejarah singkat, ciri khas, dan perbedaan masing-masing rajutan kerancang di Eropa Utara, silakan menuju halaman ini. Ragam tusukan dari metode Estonia bisa didapat di halaman ini.

Melihat selendang kerancang rajutan dari dekat --tepatnya di tanganku-- ternyata 2 kali lebih indah daripada melihat fotonya yang banyak beredar di internet. Aku senang akhirnya dapat memiliki sebuah selendang kerancang rajutan yang selama ini hanya aku impikan sambil menatap foto selendang rajutan milik orang lain. Kini aku ingin mempelajari sesuatu yang lebih sulit. Aku ingin membuat selendang segi tiga bernama…


atau...




PS. Selendang rajutan ini tidak dijual. Untuk melihat-lihat rajutan yang dijual, silakan menuju:



Sumber:

Ensiklopedia Pelajaran Merajut

Membaca buku The Encyclopedia of Knitting pemberian Mrs. Badia Ali, aku menyadari bahwa banyak hal tentang merajut yang belum aku pelajari. Baru sebentar aku mempelajari rajutan, jadi yang aku ketahui hanya merajut terdiri atas tiga tusukan dasar yang pengembangannya tidak terbatas. Tiga tusuk itu adalah knit, purl, dan yarn over. Selain itu, ada pula teknik memperbanyak tusukan atau increase dan teknik mengurangi tusukan atau decrease. Aku pikir pembuatan motif dalam rajutan hanya variasi dari ketiga tusukan dasar tersebut. Ternyata tidak juga. Setelah sekilas membaca ensiklopedi itu, aku memahami bahwa paling tidak ada delapan metode pembuatan motif maupun tekstur rajutan.

1. Ribs

Rib biasa digunakan pada tepian pakaian, tapi tidak harus pada tepian pakaian. Contohnya bisa dilihat pada sweater rajutan. Bagian pinggang dan pergelangan tangan yang tampak mengecil namun elastis itulah rib. Rib sendiri ada yang sederhana seperti ini.


Ada pula yang rumit dan bervariasi seperti rib lengan rancangan Nicky Epstein ini.

2. Cables
Motif kabel berefek timbul seperti kabel berbelit. Pembuatannya umumnya menggunakan jarum berlekuk, tapi bisa juga tidak menggunakan jarum berlekuk alias jarum biasa. Pada ensiklopedi ini ditampilkan cara membuat motif kabel dengan tiga jarum lurus. Aku menemukan juga ada orang yang bisa membuat motif kabel dengan dua jarum lurus. Motif kabel banyak variasinya. Ini salah satu contohnya.



3. Twist
Motif rajutan dengan tampilan berputar atau meliuk biasanya dibuat dengan teknik kabel, tapi bisa juga dengan teknik twist. Teknik ini memanfa'atkan variasi increase dan decrease.
4. Lace
Lace adalah teknik membuat rajutan dengan tampilan berlubang-lubang. Kerawang.



5. Bobbles and Leaves
Teknik membuat motif bertekstur bulatan timbul dan daun.

6. Stranded Color Knitting
Cara membuat rajutan motif berwarna. Permainan warna menghasilkan motif atau gambar tertentu. Menariknya, pola motif ini menggunakan pola yang sama dengan pola cross stitch (tusuk silang, salah satu cabang tusuk sulaman).



7.Intarsia Color Knitting
Teknik membuat rajutan motif berwarna yang pembagian warna motifnya lebar atau besar.

8. Special Effects
Tambahan aksesoris atau efek pada rajutan. Misalnya tambahan manik-manik, sulam, penyulaman tusuk silang, teknik entrelac (saling silang-secarik rajutan), efek lipat (tuck dan pleats), dan membuat tiruan tekstur bulu domba.



Buku ini tidak menyediakan pola aplikatif rajutan semacam gaun, blus atau pakaian siap pakai lainnya. Namun buku ini menampilkan karya rajutan rancangan beberapa perancang busana rajutan, juga petunjuk merancang sendiri rajutan. Aku berpraduga buku ini memang ditujukan buat orang yang serius ingin mendalami rajutan, bukan sekadar membuat satu dua busana rajutan kemudian berhenti. Yah, kalau dipikir-pikir... bila sekadar ingin membuat satu dua rajutan siap pakai, lebih praktis membeli buku khusus pola busana rajutan atau majalah rajutan, bukan?

Semua dasar itu terasa sangat banyak buat pemula seperti aku. Mudah-mudahan saja aku tidak keburu bosan mempelajari semua itu satu demi satu. Aku berkeyakinan bahwa ilmu harus dipelajari dasarnya, bukan meniru hasil jadinya. Karena sekali menguasai dasar, maka kita dapat menguasai dan menciptakan variasi baru.

Rabu, 01 Agustus 2012

Kardigan Untuk Ibu

Ini adalah kardigan kerancang rajutan pesanan ibuku. Aku merajutnya selama 5 minggu. Hahaha. Itu waktu yang terlalu lama buatku. Untungnya ibuku penyabar, beliau tidak pernah mendesakku atau menanyakan kemajuan rajutan ini selama dirajut.
Setelah perjuangan panjang tapi tidak perlu berurai air mata, inilah dia! Kardigan rajutan yang ukurannya menyesuaikan ukuran badan ibuku. Spesial. Tak ada duanya di toko baju.
Perhatikan rincian motif kerancangnya. Oh, aku suka sekali melihatnya. Aku memakai benang baby magic kuka yarn buatan Turki. Tekstur benangnya seperti wol akrilik, tapi lembut. Untuk orang tercinta, tidak ada yang terlalu mahal, bukan? Polanya aku modifikasi dari buku karya Claire Crompton, The Knitting Bible.
Senang sekali rasanya saat ibuku tampak gembira ketika melihat kardigannya setelah jadi. Ia tampak puas. Ia berencana mengenakan kardigan ini ke berbagai acara pilihan, naik tingkat dari sekedar kardigan penghangat saat pergi ke masjid.
Oh ya, aku berencana memajangnya di galeri toko online rajutanku; nusa indah rajut tidak lama lagi. Insya Allah.

2011: Tahun Lace




Bila diingat-ingat, hampir setahun lamanya aku belajar merajut (knitting). Suatu jangka waktu yang tidak sebentar. Melalui tulisan ini, aku ingin merunut pelajaran yang telah kudalami selama tahun 2011.

Saat kubuka album foto rajutanku, aku terperangah menyadari bahwa sepanjang tahun 2011 aku banyak mempelajari lace knitting. Lace knitting adalah suatu teknik merajut untuk menghasilkan rajutan berlubang-lubang atau berkerancang. Awalnya lace knitting kuanggap tidak sulit. Hanya membuat rajutan berkerancang saja. Sederhana. Tampaknya. Rupanya aku keliru. Lace knitting memiliki cara mengawali dan mengakhiri rajutan yang tersendiri. Istilahnya, cast on dan binding off tersendiri. Bahkan, merajut dengan teknik kerancang haruslah menggunakan jarum dengan ukuran 2 tingkat di atas ukuran jarum untuk merajut biasa. Selain itu, setelah selesai dirajut, rajutan dengan teknik ini harus dibentangkan dan dipasaki agar motif kerancangnya rapi dan rata. Istilahnya rajutan diblocking.

Baiklah, aku tidak akan berpanjang-panjang menjabarkan istilah teknis dalam merajut sehingga memusingkan kalian. Jadi inilah hasil belajar lace knitting-ku sepanjang tahun 2011.


1. Gaun Bayi. Gaun ini kubuat sebagai hadiah untuk bayi seorang teman.
2. Selimut Bayi. Selimut ini juga kuhadiahkan sebagai tambahan hadiah gaun kepada bayi temanku.
3. Syal. Syal ini pesanan seorang teman.
4. (Calon) Kardigan. Ya! Ini adalah bagian belakang dari sebuah calon kardigan. Hasil akhir yang aku harapkan dari calon kardigan ini adalah seperti gambar ini:


Selain mempelajari lace knitting, aku juga menambah keterampilan dalam hal merenda (crochet). Meskipun sejak SMP mempelajari keterampilan merenda, namun aku bukanlah seorang ahli. Jadi, selalu ada hal yang bisa aku pelajari untuk memperdalam kemampuan. Tahun 2011 aku mempelajari teknik broomstick, cable dan granny.

A. Broomstick adalah salah satu teknik merenda menggunakan bantuan jarum rajut. Hasilnya seperti foto-foto ini.

1. Bandana. Pada akhirnya, aku hadiahkan bandana ini kepada anak sepupuku yang berumur 10 tahun.
2. Wadah HP. Wadah HP ini yang membungkus HP-ku hingga saat ini.


B. Cable
atau kabel dalam keterampilan merenda menghasilkan efek renda tiga dimensi. Contohnya adalah (lagi lagi) calon tas tanganku ini:


C. Granny adalah renda berbentuk segi empat. Segi empat yang dirangkai dapat membentuk sesuatu, baik itu tas, baju, sepatu, selimut, atau apa saja yang dapat dipikirkan seseorang. Inilah beberapa granny hasil percobaanku. Belum membentuk apapun karena banyak benda yang ingin aku rajut dan renda.

Tentu tidak hanya itu rajutanku selama tahun 2011. Foto-foto rajutanku yang lain aku kumpulkan dalam album fotoku di flickr:

Bagaimana dengan tahun 2012 ini? Sepertinya aku masih akan terus memperdalam lace knitting ditambah mempelajari teknik cable knitting.

Anda Mungkin Mencari Tulisan Ini:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...