Senin, 29 Oktober 2012

Mewarnai Benang dan Tertib Administrasi Merajut

“Tempo hari, aku merajut syal ini dengan jarum nomor berapa, ya?”

“Berapa gulung benang yang aku gunakan untuk merajut gaun bayi ini, ya?

Pernah mengalami kesulitan serupa? Aku mengalami kejadian yang mirip beberapa kali. Saat-saat seperti itu datang ketika aku harus merajut bentuk yang sama untuk kedua kalinya. Agar bentuk rajutan yang sama (minimal hampir sama) aku peroleh, membuka catatan tentang rajutan tersebut sangat membantu. Untunglah aku memiliki catatan sangat sederhana untuk setiap rajutan yang telah aku selesaikan, terutama rajutan yang aku karang sendiri bentuknya. Catatan itu aku tuliskan dalam sebuah buku dan ditulis dengan pulpen. Bayangkan apabila aku tidak memiliki catatan tersebut, mustahil merajut kembali bentuk rajutan yang sama untuk kedua kalinya. Dalam usaha membuat rajutan kedua yang mirip, bisa jadi aku menghabiskan banyak waktu, tenaga, dan pikiran untuk membuat rajutan yang mirip. Mubazir, bukan?

Jadi, tertib administrasi selama merajut sangat penting buatku. Itulah sebabnya aku sangat senang ketika menemukan manuskrip-manuskrip gratis untuk tertib administrasi merajut yang bisa dicetak dari sebuah website. Manuskrip-manuskrip gratis yang bisa diunduh dalam format pdf tersebut yaitu:
  1. Lembar keterangan rajutan/renda. Pada lembaran ini kita menuliskan informasi teknis pola, sampel benang, dan foto rajutan yang telah selesai tersebut.
  2. Lembar daftar tunggu rajutan. Ada kalanya kita sangat ingin merajut sesuatu. Benang dan bahan tambahannya telah tersedia, tapi waktu belum memungkinkan. Kita dapat menuliskan nama rajutan, pola, dan benang yang rencananya akan digunakan untuk merajutnya. Sayang bukan bila kita sudah memiliki benang A untuk merajut X, tapi lupa merajutnya dikemudian hari.
  3. Lembar daftar benang cantik namun berharga tinggi yang ingin dibeli, tapi harganya belum terjangkau. Suatu saat, bila ada diskon di toko benang langganan, kita bisa membawa lembaran ini untuk langsung membeli benang diskon tersebut.
  4. Lembar daftar inventaris jarum. Pentingkah? Sangat penting bagiku. Memiliki beberapa jarum lurus, jarum melingkar, dan jarum dua arah dengan berbagai ukuran tidaklah mudah untuk diingat. Aku sendiri tidak hapal ukuran berapa saja jarum-jarumku di rumah. Nah, daftar ini memudahkan kita untuk mengecek jarum yang diperlukan saat hendak merajut.
  5. Pernahkah Anda berpikir untuk merancang rajutan sendiri? Sebuah rajutan gaun yang sempurna untuk acara istimewa, misalnya? Website ini menyediakan sebuah lembaran cantik untuk merancang rajutan tersebut. Sebenarnya merancang rajutan dapat dikerjakan pada kertas polos biasa, tapi bila Anda orang yang bertipe romantis dan suka penampilan dan hal-hal yang imut, kertas dengan desain latar belakang manis ini bisa menjadi pilihan.
  6. Lembar kertas grafis. Lembaran berisi garis kotak-kotak ini berguna untuk merancang bentuk rajutan berdasarkan banyak tusukannya. Masih mengambang? Simak contoh berikut. Saya tengah merajut sebuah sweater lengan panjang. Namun, lengan sweater ingin saya buat lebih pendek dari pola sweater yang saya gunakan. Artinya, saya harus memodifikasi tusukan penambahan (increase) menjadi lebih sering daripada petunjuk pola. Agar modifikasi tersebut imbang pengurangan tusuknya, aku harus merancang tusukan pengurangannya pada kertas. Nanti, aku tinggal mengerjakan modifikasi lengan itu berdasarkan rancangan modifikasi tusuk pada kertas kerja. Kertas ini juga bisa dibeli di toko kertas. Tapi bila tidak ada toko yang menjualnya, kita bisa mencetaknya sendiri.

Anda tertarik untuk mengunduh manuskrip-manuskrip ini? Silakan klik:

PS. Manuskrip gratis ini aku temukan saat seorang teman di FB memberi tautan tentang cara mewarnai benang rajut sendiri. Tutorial mewarnai benang rajut menjadi benang berwarna-warni dapat dibaca di tautan ini:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Mungkin Mencari Tulisan Ini:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...