Minggu, 18 November 2012

Selendang Melati


Semenjak pertama kali aku melihat selendang Echo Flower di ravelry, aku langsung jatuh hati. Aku ingin memilikinya. Seketika aku ingin merajutnya, apalagi selendang Mawar Putih yang tengah aku rajut tengah menunggu jarum baru untuk menyelesaikannya –jarum lama yang terbuat dari bambu cedera ujungnya, sehingga benang tipis yang aku gunakan untuk merajut selendang itu selalu saja tersangkut pada ujung jarum--.

Setelah 3 selendang kerancang sebelumnya aku rajut dengan benang berkualitas standar, kali ini aku ingin merajut dengan benang berkualitas baik. Selain karena aku ingin menggunakan benang berkualitas baik simpananku –benang bagus tidak akan terlihat indah bila tidak pernah dirajut menjadi sesuatu--, aku juga khawatir hasil rajutan benang standar tidak menampilkan kecantikan polanya secara maksimal. Untuk mengulang kembali rajutan yang kurang memuaskan, aku khawatir tidak punya waktu, malas, atau sudah ingin merajut benda yang lain lagi. Jadi tidak ada alasan aku membuang waktu merajut selendang idaman ini dengan benang standar.

Benang pilihanku untuk selendang ini berserat campuran wol merino-sutera produksi cascade yarns, cascade heritage silk. Benang ini sangat lembut, empuk, kenyal, dan sedikit kilap. Benang lembut dan empuk ini sangat mudah dirajut dan nyaman saat disentuh. Saking gemasnya dengan benang ini, ingin rasanya aku mengunyahnya. Benang heritage silk digulung dalam bentuk untiran, jadi aku harus menggulungnya dulu ke bentuk bola sebelum dapat menggunakannya. Cara menggulung benang untir dapat dibaca pada tulisanku di tautan ini.


Aku mulai merajut selendang melatiku pada tanggal 4 November malam hari. Hanya beberapa menit saja, kemudian aku mengantuk. Aku melanjutkannya pada keesokan harinya. Aku merajut sepanjang pagi karena aku terkena gejala flu dan cuti untuk beristirahat di rumah. Delapan hari kemudian, selendang ini pun selesai. Wow! Ini selendang tercepat yang pernah aku rajut. Aku terobsesi dengan selendang ini, sehingga hampir setiap waktu dapat merajut, aku merajutnya. Rasanya sampai eneg. Ha ha ha. 

Pada hari kamis, 15 November, aku mengebloknya. Pengeblokan (blocking) adalah sentuhan akhir pada rajutan kerancang. Pengeblokan berguna untuk memekarkan lubang kerancang pada rajutan, sehingga rajutan akan menampilkan keindahan motif kerancang secara sempurna. Selendang ini aku blok dengan cara:
  1. Menjelujur benang nilon pada tepi atas selendang untuk hasil blok yang mulus pada bagian atas.
  2. Merendam selendang di dalam air hangat yang telah dicampur dengan sedikit deterjen selama kurang lebih 10-15 menit.
  3. Meniriskan air dari selendang dengan cara diremas, membentangkannya pada selembar handuk besar, dan menggulungnya di dalam handuk selama kurang lebih 10 menit.
  4. Mengeluarkan selendang dari kepompong handuk.
  5. Mengikat benang nilon di atas selendang pada suatu tempat di atas alas blok.
  6. Menusukkan jarum pentul di tengah atas selendang.
  7. Menarik bagian tengah bawah selendang segaris dengan jarum pentul.
  8. Menarik ujung-ujung tepi selendang yang ingin dikerucutkan, lalu menusuk ujung tersebut dengan jarum pentul.

Setelah selendangku kering, aku mencabut semua jarum pentul dari selendang. Aku membiarkan selendang itu beristirahat dari masa tegangnya selama beberapa waktu.

Selendang itu kini telah bertransformasi menjadi selendang cantik yang menawan! Selendang Bunga Echo Melati yang kucinta ;p

Lebih banyak foto dapat dilihat di:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Anda Mungkin Mencari Tulisan Ini:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...