Semenjak
pertama kali aku melihat selendang Echo Flower di ravelry,
aku langsung jatuh hati. Aku ingin memilikinya. Seketika aku ingin merajutnya,
apalagi selendang Mawar Putih
yang tengah aku rajut tengah menunggu jarum baru untuk menyelesaikannya –jarum
lama yang terbuat dari bambu cedera ujungnya, sehingga benang tipis yang aku
gunakan untuk merajut selendang itu selalu saja tersangkut pada ujung jarum--.
Setelah 3
selendang kerancang sebelumnya aku rajut dengan benang berkualitas standar,
kali ini aku ingin merajut dengan benang berkualitas baik. Selain karena aku
ingin menggunakan benang berkualitas baik simpananku –benang bagus tidak akan
terlihat indah bila tidak pernah dirajut menjadi sesuatu--, aku juga khawatir
hasil rajutan benang standar tidak menampilkan kecantikan polanya secara
maksimal. Untuk mengulang kembali rajutan yang kurang memuaskan, aku khawatir
tidak punya waktu, malas, atau sudah ingin merajut benda yang lain lagi. Jadi
tidak ada alasan aku membuang waktu merajut selendang idaman ini dengan benang
standar.
Benang
pilihanku untuk selendang ini berserat campuran wol merino-sutera produksi
cascade yarns, cascade
heritage silk. Benang ini sangat lembut, empuk, kenyal, dan sedikit kilap.
Benang
lembut dan empuk ini sangat mudah dirajut dan nyaman saat disentuh. Saking gemasnya dengan benang ini, ingin rasanya aku mengunyahnya. Benang
heritage silk digulung dalam bentuk untiran, jadi aku harus menggulungnya dulu
ke bentuk bola sebelum dapat menggunakannya. Cara menggulung benang untir dapat
dibaca pada tulisanku di tautan
ini.
Aku mulai
merajut selendang melatiku pada tanggal 4 November malam hari. Hanya beberapa menit saja,
kemudian aku mengantuk. Aku melanjutkannya pada keesokan harinya. Aku merajut sepanjang
pagi karena aku terkena gejala flu dan cuti untuk beristirahat di rumah.
Delapan hari kemudian, selendang ini pun selesai. Wow! Ini selendang tercepat
yang pernah aku rajut. Aku terobsesi dengan selendang ini, sehingga hampir
setiap waktu dapat merajut, aku merajutnya. Rasanya sampai eneg. Ha ha ha.
Pada hari
kamis, 15 November, aku mengebloknya. Pengeblokan (blocking) adalah sentuhan akhir pada rajutan kerancang. Pengeblokan berguna untuk memekarkan lubang
kerancang pada rajutan, sehingga rajutan akan menampilkan keindahan motif
kerancang secara sempurna. Selendang ini aku blok dengan cara:
- Menjelujur benang nilon pada tepi atas selendang untuk hasil blok yang mulus pada bagian atas.
- Merendam selendang di dalam air hangat yang telah dicampur dengan sedikit deterjen selama kurang lebih 10-15 menit.
- Meniriskan air dari selendang dengan cara diremas, membentangkannya pada selembar handuk besar, dan menggulungnya di dalam handuk selama kurang lebih 10 menit.
- Mengeluarkan selendang dari kepompong handuk.
- Mengikat benang nilon di atas selendang pada suatu tempat di atas alas blok.
- Menusukkan jarum pentul di tengah atas selendang.
- Menarik bagian tengah bawah selendang segaris dengan jarum pentul.
- Menarik ujung-ujung tepi selendang yang ingin dikerucutkan, lalu menusuk ujung tersebut dengan jarum pentul.
Setelah
selendangku kering, aku mencabut semua jarum pentul dari selendang. Aku
membiarkan selendang itu beristirahat dari masa tegangnya selama beberapa
waktu.
Selendang
itu kini telah bertransformasi menjadi selendang cantik yang menawan! Selendang
Bunga Echo Melati yang kucinta ;p
Lebih banyak
foto dapat dilihat di:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar